Rembang, 20 Maret 2022
Semen Gresik adalah perusahaan publik yang selalu mengutamakan asas-asas keberlanjutan lingkungan. Perusahaan menjalankan aktivitas dengan berpijak pada konsep triple bottom line, yaitu profit (peningkatan kinerja keuangan), planet (keberlanjutan lingkungan) dan people (penguatan kapasitas masyarakat). Tiga prinsip tersebut saling menopang membentuk sinergi untuk mewujudkan perusahaan dengan daya saing global yang mampu menjaga keberlanjutan lingkungan serta memberdayakan masyarakat luas.
Komitmen perlindungan lingkungan yang dijalankan Perusahaan tercermin dalam kebijakan produksi bersih dengan melakukan efisiensi air dan energi. Berkenaan dengan kebijakan produksi tersebut, Perusahaan telah melaporkan hasil program HEA (Hemat Energi dan Air) kepada Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) yang ditindak lanjuti melalui kunjungan dan inspeksi oleh ESDM pada 18 Maret 2022.
Dalam kaitannya dengan upaya perlindungan keanekaragaman hayati, khususnya di kawasan konservasi Perusahaan, diperlukan kegiatan perawatan tanaman yang salah satunya adalah penyiraman secara kontinu dan teratur terutama saat musim kemarau. Air yang digunakan tidak berasal dari luar lingkungan Perusahaan (misalnya pembelian atau pengadaan melalui vendor) namun menggunakan air dari reservoir yang berada di lingkungan pabrik dan tambang. Melalui strategi ini telah terjadi peningkatan efisiensi dan munculnya berbagai dampak positif.
Salah satunya adalah peningkatan survival (kesintasan) dan tingkat keanekaragaman flora. Antara tahun 2019 hingga 2022 selalu terjadi tren peningkatan nilai kekayaan spesies, kelimpahan dan nilai indeks keanekaragaman flora di kawasan konservasi Perusahaan. Sebagai contoh, untuk area Kebun Hortikultura yang mendapatkan pengairan dari embung, pada 2020 hanya terdapat 3 spesies pohon dan tihang, 15 spesies pancang dan 65 spesies tumbuhan bawah. Nilai tersebut meningkat menjadi 4, 27 dan 65 spesies pada 2021 lalu meningkat lagi menjadi 8 spesies pohon, 9 spesies tihang, 32 spesies pancang dan 72 spesies semaian pada 2022. Demikian halnya untuk parameter kelimpahan. Pada 2020 terdapat 24 tegakan pohon dan 31 tegakan tihang, meningkat menjadi 36 dan 29 tegakan pada 2021 lalu menjadi 62 dan 121 tegakan pada tahun 2022.